Our Blog

Tapanuli Harus Kembangkan Internet Listrik

VOIP Merdeka, Awal Sukses Internet Listrik

Inno Widhi Nugroho

KETIKA Telkom menaikkan tarif pelayanannya awal tahun ini, para penggagas layanan VOIP Merdeka berinisiatif menggelar layanan telekomunikasi yang "merdeka" dan "gratis". Layanan ini terbebas dari jaringan Telkom karena dibangun berbasis Internet.

Sebenarnya VOIP Merdeka tidaklah sepenuhnya "gratis", karena yang gratis hanyalah proses komunikasinya saja di Internet. Biaya akses Internetnya tetap harus dibayar kepada ISP-ISP tempat kita berlangganan.

Karena itu, jika kita beruntung memiliki sambungan Internet berkecepatan tinggi seperti Wave-LAN (nirkabel) atau serat optik, kita akan dapat memanfaatkan VOIP Merdeka secara maksimal. Mereka yang tidak kebagian layanan Internet nirkabel atau serat optik masih dapat memanfaatkan layanan Internet dial-up lewat TelkomNet Instan.

Tetapi rugi menggunakan VOIP Merdeka untuk berkomunikasi dengan rekan-rekan dalam zona lokal dengan TelkomNet Instan, sebab tarif yang dikenakan lebih mahal dari tarif lokal biasa. Akses Internet 1 jam lewat TelkomNet Instan dikenai biaya Rp 9.900, padahal tarif lokal hanya Rp 200 per 3 menit atau sekitar Rp 4.000 per jam.

Sebenarnya ada alternatif lain bagi sambungan Internet yang cepat dan mudah, terbebas dari jaringan Telkom, yaitu lewat Internet listrik. Adalah PLN melalui anak perusahaan, ICON+, yang mengembangkan layanan komunikasi internal ini sejak lama dan menawarkan kelebihan kapasitasnya kepada masyarakat.

Melalui ICON+, PLN melebarkan sayap bisnisnya ke bidang telekomunikasi dan memanfaatkan teknologi DPLC (digital power line communication) sebagai alternatif komunikasi lewat jaringan listrik. ICON+ berhasil mengujicobanya di kompleks perumahan PLN di daerah Duren Tiga, Jakarta, dan warga dapat mengakses layanan Internet kecepatan tinggi tanpa menanggung pulsa telepon yang banyak.

Keuntungan Internet listrik pada kemudahan akses, asal ada sambungan PLN, kecepatan akses yang lebih tinggi-teknologi DPLC bisa mencapai 2,4 MBps-dan murah karena terbebas dari jaringan Telkom. Sebenarnya ada peralatan lagi yang diperlukan untuk memungkinkan akses Internet listrik ini, yaitu concentrator dan modem listrik yang sedang diupayakan untuk diproduksi secara murah.

Daerah cakupan tak menjadi masalah karena ICON+ menggunakan jaringan PLN yang area layanannya mencapai hampir seluruh Nusantara. Hampir dapat dipastikan seluruh pelanggan listrik PLN akan dapat memanfaatkan layanan Internet listrik ini, yang berarti juga membuka peluang memperbesar jumlah pengguna VOIP Merdeka.

Diharapkan dalam waktu dekat akan ada peraturan yang mendukung keberadaan layanan VOIP Merdeka ini. Sesuai dengan regulasi yang berlaku, VOIP Merdeka bebas berkomunikasi apabila sebatas sesama pengguna Internet. Oleh karena software yang digunakan untuk mengonversi suara adalah NetMeeting dari Microsoft, dipastikan VOIP Merdeka akan menggairahkan kembali industri komputer di Tanah Air.

PARA pengguna layanan VOIP juga akan meng-upgrade PC-nya demi kelancaran komunikasi via VOIP Merdeka. Juga untuk kebutuhan sarana gatekeeper (sentral telepon VOIP Merdeka), sementara peran serta ICON+ diharapkan hanya sebagai media saja.

Penerapan tarif flat diperkirakan menjadi faktor penting dalam pertumbuhan komunikasi via VOIP Merdeka ini karena akan dirasakan murah oleh masyarakat yang membutuhkan layanan telekomunikasi. PT PLN pun akan mendapat tambahan penghasilan dari bisnis Internet listrik yang diharapkan akan menutup kerugiannya selama ini, bahkan bukan tidak mungkin PLN akan untung dari operasional bisnisnya.

Dapat dipastikan VOIP Merdeka akan menjadi killer application (fitur layanan yang memberikan pendapatan relatif lebih besar dibandingkan dengan fitur layanan lainnya) bagi layanan Internet listrik. Pada akhirnya, PLN juga akan mampu mempertahankan pasokan listrik yang diperlukan oleh seluruh masyarakat Indonesia juga oleh pengguna Internet listrik.

Dilihat lebih jauh, penggabungan VOIP Merdeka dengan layanan internet listrik akan mempercepat penetrasi layanan telekomunikasi di Indonesia. Oleh karena indikator dari penetrasi telekomunikasi adalah jumlah telepon, berarti dengan VOIP Merdeka dan Internet listrik akan terdapat sekitar 30 juta sambungan telepon baru (asumsi jika seluruh pelanggan PLN mengakses layanan VOIP Merdeka lewat Internet listrik).

Suatu peningkatan penetrasi yang luar biasa bila dibandingkan dengan saat ini yang hanya sekitar 8 juta sambungan telepon. Oleh karena itu, perkembangan VOIP Merdeka perlu disadari oleh banyak pihak. Adanya dukungan yang meluas akan membantu perkembangan telekomunikasi di Indonesia.

Inno Widhi Nugroho Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga
loading...

SIBOLGA Designed by Templateism | Blogger Templates Copyright © 2014

Theme images by richcano. Powered by Blogger.